Posted by: munifchatib | August 8, 2011

KITA ADALAH GENERASI BEDONG


By Munif Chatib

 

Ada special moment yang saya dapatkan pada saat memberikan materi quality time di depan para ayah dan bunda di Samarinda. Materinya sebenarnya sederhana, yaitu memahami siklus perkembangan otak anak. Saya menggunakan teori perkembangan anak dari Glen Doman yang menyebutkan bahwa setiap gerakan bayi sangat berpengaruh pada perkembangan sel otaknya. Karena itu gerakan bayi tidak boleh dibatasi. Bahkan usia 2 minggu ke atas, bayi dapat dimasukkan kolam air dengan suhu tertentu, bayi tersebut akan bebas bergerak dalam air, terutama untuk perkembangan tulang belakangnya.

 

Dari teori tersebut, konon penjualan box bayi langsung menurun, sebab box bayi adalah tempat yang terbatas dan menghalangi gerakan bayi. Lalu saya munculkan fenomena yang terjadi di negeri kita, yaitu bayi harus dibedong. Beragam mitos muncul dengan mengharuskan bayi di bedong. Bayi perempuan harus dibedong biar nanti saat dewasa cepat jodohnya. Atau ada yang mengatakan biar kakinya lurus, dan mitos-mitos lainnya.

Yang jelas dengan dibedong, perkembangan sel otaknya akan berbeda dengan bayi yang dibiarkan bebas bergerak. Hampir semua ayah bunda menahan tertawa. Dengan penasaran saya tanyakan kenapa pada tertawa. Jawabnya dahsyat.

 

“Pak Munif, kami semua ini waktu bayi dibedong. Kami adalah generasi bedong,” kataya seorang bunda. Dan semuanya mengiyakan. Bahkan ada seorang ayah muda yang menunjukkan foto bayinya saat ini yang dibedong mulai kaki sampai leher oleh ibu mertuanya. Dengan alasan agar badannya nanti tumbuh menjadi bagus.

 

Lalu pertanyaan yang banyak muncul adalah, bagaimana cara menginformasikan hal ini kepada orangtua mereka. Sebab mereka masih bertahan dengan banyak mitos tentang bedong.

“Ya, bagaimana Pak Munif, agar anak kita nanti tidak menjadi generasi bedong seperti kami.”

 


Categories